Contoh Surat Pernyataan Cerai yang Benar dan Formatnya

Tanpa contoh surat pernyataan cerai, menulis surat tersebut memang cukup menyulitkan. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa format dan bagian yang perlu dituliskan.

Apabila Anda sedang memiliki keperluan dan diminta untuk membuatnya, mungkin pembahasan kali ini dapat membantu. Pasalnya, selain diberikan contoh, Anda juga akan diberikan format penulisan dengan baik dan benar.

Jadi, apabila menyimaknya dengan saksama, membuat surat pernyataan cerai sepertinya tidak akan terlalu sulit. Pastikan juga untuk membaca sampai akhir sampai benar-benar paham.

Contoh Surat Pernyataan Cerai yang Benar

Contoh Surat Pernyataan Cerai yang Benar

 

SURAT PERNYATAAN CERAI

Bersama surat ini, yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan dengan sebenar-benarnya, bahwa:

 

PIHAK I

Nama                    : Budi Yunanto Sanjaya

Umur                    : 38 tahun

Agama                  : Islam

Pekerjaan             : Wiraswasta

Alamat                  : Bandung, Jawa Barat

 

Dalam hal ini akan disebut sebagai Pihak I yang meminta cerai.

 

Pihak II

 

Nama                    : Susi Laksita Yunita

Umur                    : 31 tahun

Agama                  : Islam

Pekerjaan             : Ibu rumah tangga

Alamat                  : Bandung, Jawa Barat

 

Dalam hal ini akan disebut sebagai Pihak II yang memberi cerai.

 

Pada hari ini, 3 Februari 2021, kami menyatakan dengan sebenar-benarnya, di depan para saksi bahwa kami sudah bersepakat untuk berpisah dalam hidup berumah tangga, berdasarkan kemauan kedua belah pihak tanpa terdapat unsur paksaan dari pihak mana pun.

Demikian surat pernyataan cerai ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan secara sadar serta dalam keadaan sehat jasmani rohani.

Bandung, 3 Februari 2021

 

Pihak I                                                Pihak II

 

Budi Yunanto Sanjaya                      Susi Laksita Yunita

 

Saksi-saksi:

  1. Muhammad Yusron
  2. Siti Abdiyah Laksmi
  3. Doni Ahmad Rahmanto

 

Format Surat Pernyataan Cerai

Bisa dilihat pada contoh surat pernyataan cerai di atas, format penulisannya sebenarnya tidak terlalu rumit dan hanya terdiri dari beberapa unsur saja. Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa menyimak bagian ini dengan saksama.

1. Judul

Bagian pertama adalah judul. Untuk judul tidak ada aturan khusus karena hanya bertuliskan Surat Pernyataan Cerai saja.

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan setiap lembaga memiliki standar penulisan surat tersendiri. Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda mencari beberapa contoh lain, terutama berkaitan dengan lembaga yang mengurus perceraian.

2. Pembukaan

Pada dasarnya, pembukaan juga tidak mempunyai ketentuan khusus seperti halnya surat pada umumnya. Ini dari bagian pembuka adalah pernyataan bahwa apa yang tertulis pada isi surat adalah data yang benar seperti pada contoh surat pernyataan cerai di atas.

3. Isi surat

Setelah dua bagian di atas, maka isi surat merupakan inti dari surat pernyataan cerai yang akan dibuat. Isi surat pernyataan cerai adalah identitas dari kedua pihak yang akan bercerai dan nantinya akan disebut sebagai Pihak I dan Pihak II.

Mengenai pemilihan apakah pihak suami atau istri yang menyandang sebagai Pihak I, semua tergantung dari isi surat tersebut. Dalam contoh di atas, Pihak I yakni suami adalah yang mengajukan perceraian.

Jadi dapat dikatakan Pihak I adalah pihak yang mengajukan perceraian atau lebih tepatnya orang yang membuat surat tersebut. Beberapa data yang perlu dituliskan di bagian ini antara lain nama lengkap, umur, agama, pekerjaan, dan alamat.

Selanjutnya isi surat yang perlu dituliskan adalah pernyataan bahwa kedua belah pihak telah bersepakat untuk melakukan perceraian tanpa ada paksaan dari pihak mana pun. Jangan lupa juga untuk menuliskan tanggal pembuatan surat tersebut dibuat.

4. Penutup

Bagian penutup tidak harus dituliskan panjang. Seperti halnya bagian pembuka, penutup juga bertujuan untuk menyatakan bahwa seluruh data yang terdapat di dalamnya ditulis dengan sebenar-benarnya.

5. Waktu dan tanda tangan kedua pihak

Setelah bagian penutup, bisa dilihat pada contoh surat pernyataan cerai bahwa terdapat waktu pembuatan surat tersebut. Untuk format, Anda bisa menggunakan aturan penulisan tanggal pada umumnya.

Kemudian bagian yang selanjutnya adalah tanda tangan dari kedua pihak. Hal tersebut berfungsi sebagai pengesahan bahwa kedua pihak telah setuju dengan apa yang tertulis pada surat.

6. Saksi

Bagian terakhir dan paling penting adalah saksi. Mungkin ini adalah salah satu bagian yang tidak ditemukan di surat pernyataan lainnya mengingat pernikahan memang dianggap sakral.

Tanpa adanya saksi, maka keabsahan perceraian masih belum terlalu kuat. Mengenai jumlahnya, secara umum saksi hanya berjumlah tiga orang saja.

Kapan Perceraian Dianggap Terjadi?

Untuk melengkapi contoh surat pernyataan cerai di atas, akan lebih baik jika membahas beberapa hal seputar proses pengajuan perceraian. Salah satu yang mungkin menjadi pertanyaan banyak orang adalah kapan sebenarnya perceraian dianggap terjadi.

Guna menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini adalah beberapa jawaban dari berbagai sumber. Bagi pasangan yang beragama Islam, perceraian akan dianggap terjadi setelah Pengadilan Agama menjatuhkan keputusan.

Sementara itu, untuk penganut agama lain, perceraian akan dianggap terjadi setelah permintaan perceraian didaftarkan pada kantor pencatatan. Jadi, setiap keyakinan memiliki ketentuan yang berbeda-beda.

Syarat Mengajukan Permintaan Perceraian

Selain membuat dokumen seperti contoh surat pernyataan cerai di atas, ada persyaratan lain yang perlu dipenuhi. Berikut ini adalah beberapa daftar persyaratan tersebut.

  • Surat nikah asli
  • Fotokopi surat nikah dua lembar yang dilegalisir serta menggunakan materai
  • Fotokopi Kartu Tanda Penduduk dari pihak penggugat
  • Surat keterangan dari pihak kelurahan apabila termohon masih belum diketahui alamat jelasnya
  • Fotokopi Kartu Keluarga
  • Fotokopi akta kelahiran anak apabila sudah memiliki anak, dilegalisir dan bermaterai

Akan tetapi, perlu diingat bahwa syarat tersebut hanyalah untuk gugatan semata. Untuk urusan yang lebih jauh seperti permasalahan harta, ada beberapa dokumen lain seperti berikut.

  • Sertifikat rumah
  • Sertifikat tanah
  • Surat Tanda Kendaraan Bermotor
  • Bukti kepemilikan harta benda yang lain

Ketentuan Saksi Dalam Permintaan Perceraian

Pada contoh surat pernyataan cerai yang sudah diberikan sebelumnya, di bagian akhir terdapat daftar saksi yang harus diisi. Untuk pemilihan saksi sebenarnya ada beberapa ketentuan yang perlu dipatuhi.

Pertama, saksi harus berjumlah minimal dua orang. Itulah sebabnya pada contoh di atas menggunakan jumlah tiga orang karena angka tersebut merupakan yang paling ideal.

Kemudian, saksi yang disebutkan dapat berasal dari berbagai pihak seperti keluarga, teman, tetangga, atau orang lain yang tinggal di rumah. Saksi juga harus mengetahui secara langsung terkait gugatan cerai yang diajukan.

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menulis Surat Pernyataan Cerai

Sebenarnya asalkan berpedoman pada contoh surat pernyataan cerai di atas, seharusnya Anda tidak akan menemui kesulitan saat membuatnya. Akan tetapi, ada beberapa hal yang memang perlu diperhatikan.

Salah satu yang paling penting adalah pada bagian penulisan identitas Pihak I dan Pihak II. Usahakan jangan sampai terjadi salah ketik sehingga perlu diteliti sebelum surat tersebut diserahkan.

Demikianlah pembahasan mengenai contoh surat pernyataan cerai beserta format penulisannya. Anda bisa menggunakan contoh tersebut sebagai referensi apabila suatu saat dibutuhkan untuk keperluan tertentu.

Share:

Tinggalkan komentar