Ketika terjadi sengketa tanah, maka pengaduan harus disertai dengan surat. Namun Anda tidak perlu khawatir karena pada kali ini akan diberikan contoh surat pengaduan sengketa tanah ke BPN yang bisa dijadikan referensi.
Dengan menggunakan contoh tersebut, maka nantinya Anda tidak akan kesulitan untuk membuatnya. Akan tetapi, pasti tetap akan ada prosedur-prosedur lain yang harus ditaati.
Dari permasalahan tersebut, semua hal berkaitan dengan pembuatan surat pengaduan, format, hingga prosedur pelaporan akan dibahas di sini. Jadi pastikan untuk menyimak dengan saksama.
Contoh Surat Pengaduan Sengketa Tanah ke BPN
LAPORAN PENGADUAN
Nomor: LP/1987/35.67-400/VII/2022
TENTANG
PERSENGKETAAN DENGAN OBYEK TANAH SELUAS 500 METER PERSEGI
DI KECAMATAN BANTUL, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
- Identitas Pengadu
Nama : Agung Susilo Sudiyono
Alamat : Dusun Santuri, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Umur : 26 tahun
- Tanah Objek Pengaduan
Status : Hak Milik Nomor 03023
Letak : Jalan Kadipaten
Luas : 500 meter persegi
- Uraian peristiwa
Danarto sebagai pihak kedua telah melakukan transaksi jual beli tanah dengan Agung Susilo Sudiyono pada 7 Desember 2021 dengan objek jual beli tanah hak milik nomor 03023, surat ukur Nomor 12394/2021, luas 500 meter persegi. Transaksi disepakati dengan harga Rp600.000.000 dan telah dibayarkan sepenuhnya dengan bukti transfer pada 8 Desember 2021. Akan tetapi, seminggu kemudian Danarto melakukan pelanggaran dengan mengurangi luas tanah dari transaksi awal.
- Data yang dilampirkan
Tanda bukti transaksi
Sertifikat tanah
Demikian surat pengaduan ini dibuat. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
Syarat Mengajukan Pengaduan ke BPN
Setelah mengetahui tentang contoh surat pengaduan sengketa tanah ke BPN di bagian sebelumnya, Anda juga perlu tahu bahwa ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Syarat tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
- Fotokopi kartu identitas pengadu
- Melampirkan berkas surat kuasa apabila pengaduan diwakilkan
- Menyertakan bukti proses pengaduan yang telah dilakukan
- Penjelasan singkat mengenai kasus sengketa yang diadukan
Pada intinya, agar pengaduan bisa diproses dengan lancar, maka identitas pengadu harus jelas, dalam hal ini dibuktikan menggunakan fotokopi kartu identitas. Selain itu, permasalahan yang terjadi juga perlu dijabarkan agar tindakan bisa tepat dilakukan.
Langkah-Langkah Menyelesaikan Sengketa Tanah
Perlu Anda ketahui bahwa contoh surat pengaduan sengketa tanah ke BPN di atas hanya salah satu bagian saja dari keseluruhan prosedur pengaduan ketika terjadi sengketa. Secara garis besar, berikut adalah prosedur lengkap yang perlu Anda lakukan untuk menyelesaikan kasus sengketa tanah.
1. Mengajukan pengaduan
Kasus sengketa tanah yang terjadi memang harus diselesaikan oleh pihak yang berwenang, dalam hal ini adalah Badan Pertanahan Nasional atau BPN. Jadi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengajukan pengaduan ke lembaga tersebut.
Di fase ini Anda perlu menyiapkan surat seperti contoh surat pengaduan sengketa tanah ke BPN yang telah diberikan di bagian sebelumnya. Jangan lupa untuk menyertakan identitas pengadu secara lengkap dibuktikan dengan fotokopi.
2. Melengkapi berkas pengaduan
Apabila telah mengirimkan pengajuan pengaduan, maka selanjutnya Anda perlu melengkapi beberapa dokumen persyaratan yang dibutuhkan. Seluruh berkas tersebut berupa fotokopi identitas pengadu beserta bukti terkait dengan sengketa yang terjadi.
Kelengkapan berkas ini harus benar-benar Anda perhatikan karena jika ada salah satu saja yang kurang, maka proses pengaduan tidak akan bisa dilanjutkan. Jadi, pastikan untuk mempersiapkan semua itu dengan teliti dan detail.
3. Mengumpulkan data
Semua berkas dan dokumen persyaratan kemudian perlu Anda serahkan ke kantor Badan Pertanahan Nasional. Nantinya petugas akan mengumpulkan semua data berkaitan dengan kasus sengketa yang terjadi.
4. Mediasi
Pada contoh surat pengaduan sengketa tanah ke BPN yang sudah diberikan, bisa dilihat bahwa harus ada penjelasan dengan detail terkait permasalahan yang terjadi. Hal tersebut dikarenakan akan sangat berpengaruh pada tahap mediasi.
Biasanya dari pihak Badan Pertanahan Nasional akan mempertemukan kedua belah pihak yang bermasalah. Apabila dari proses mediasi ini masih tidak menemukan jalan keluar, maka proses akan dilanjutkan berdasarkan seluruh data dan bukti yang ada.
5. Pemberian keputusan
Seluruh proses pengaduan akan dipelajari oleh Badan Pertanahan Nasional lewat bukti dan data yang ada. Apabila pengaduan diterima, maka akan dilakukan perubahan data pertanahan dengan yang terbaru.
Data terbaru inilah yang nantinya akan dianggap valid. Dengan begitu, di waktu mendatang tidak akan terjadi masalah sengketa tanah kembali.
6. Menyerahkan ke pihak hakim
Proses tidak berhenti di fase tersebut. Setelah data baru sudah tersedia dan dianggap valid, selanjutnya data tersebut perlu diserahkan ke Badan Pertanahan disertai himbauan selama lima hari kerja.
Ke Mana Surat Pengaduan Diserahkan?
Mungkin dengan contoh surat pengaduan sengketa tanah ke BPN di atas Anda sudah bisa membuat surat dengan baik. Akan tetapi, setelah surat itu jadi, ke mana harus diserahkan nantinya?
Menurut beberapa sumber yang ada, surat pengaduan nantinya dapat diserahkan melalui loket pengaduan di kantor Badan Pertanahan terdekat. Selain itu, Anda juga bisa menyerahkan laporan pengaduan melalui online di situs kementerian.
Sesuai ketentuan dalam undang-undang, jika dokumen pengaduan sudah memenuhi syarat, maka berkas tersebut akan dikaji oleh petugas untuk ditindaklanjuti. Akan tetapi, apabila tidak memenuhi syarat, maka petugas akan mengembalikan berkas tersebut disertai penjelasan tentang bagian yang kurang lengkap.
Tips Membuat Surat Pengaduan Sengketa Tanah ke BPN
Untuk memperbesar kemungkinan surat pengaduan diterima, ada beberapa tips yang perlu Anda lakukan. Jadi, Anda perlu sedikit memodifikasi contoh surat pengaduan sengketa tanah ke BPN yang sudah diberikan sebelumnya.
1. Tulis identitas dengan lengkap
Sebagai pelapor atau pengadu, Anda harus menuliskan identitas dengan lengkap mulai dari nama, alamat, pekerjaan, dan sebagainya. Hal ini akan menentukan apakah surat tersebut dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.
2. Tuliskan data tanah dengan detail
Karena kasus ini berkaitan dengan tanah, maka Anda juga perlu menjelaskan tanah yang mengalami sengketa dengan detail. Beberapa data tersebut antara lain lokasi tanah, luas tanah, status kepemilikan, nomor sertifikat, dan lain-lain.
Apabila hal tersebut tidak dijelaskan secara rinci, maka kemungkinan besar pengaduan akan ditolak dan Anda akan diminta untuk memperbaikinya. Jadi, daripada nanti akan membuang waktu dan tenaga, sebaiknya perhatikan hal ini seperti terlihat pada contoh surat pengaduan sengketa tanah ke BPN yang telah diberikan.
3. Jelaskan kronologi dengan detail
Terakhir, cobalah untuk menceritakan kronologi kasus sengketa dengan jelas, mulai dari kesepakatan awal, awal mula perselisihan, hingga tindakan-tindakan yang dilakukan. Semakin detail penjelasan ini, maka kemungkinan pengaduan diterima juga akan semakin besar.
Jadi, itulah tadi contoh surat pengaduan sengketa tanah ke BPN yang dapat Anda jadikan referensi. Apabila masih merasa kebingungan, Anda bisa mencari informasi lebih lengkap di website resmi BPN.