Contoh Surat Penerimaan Hibah Lengkap dengan Tipsnya

Perlu contoh surat penerimaan hibah? Bagi yang baru akan membuat surat penerimaan hibah, mungkin akan sedikit kesulitan dalam membuatnya, sehingga memerlukan contoh. Tapi apakah membuat surat penerimaan hibah sulit?

Sebenarnya ini bukan hal sulit, dan tak perlu waktu lama untuk proses pembuatannya. Nah, langsung saja berikut ini akan memberikan contoh surat penerimaan hibah yang mungkin bisa menjadi acuan dalam menulis surat ini.

Mengenal Hibah dan Contoh Surat Penerimaan Hibah

Surat pernyataan penerimaan hibah

Sebelum melihat contoh surat penerimaan hibah, maka tak ada salah untuk mengetahui tentang hibah terlebih dahulu. Jadi apa itu hibah?

Hibah sendiri berasal dari bahasa Arab, yaitu Hibah yang memiliki arti pemberian dari seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara sukarela atau cuma-cuma tanpa mengharapkan imbalan kembali dalam bentuk apapun. Itu adalah arti hibah secara bahasa.

Dalam undangan-undangan pun mengatur tentang hibah. Dalam Undang-Undang Hukum Perdata atau KUHP pada Pasal 1666 hibah merupakan suatu pemberian oleh seseorang yang masih hidup kepada orang lain secara cuma-cuma dan hibah yang sudah diberikan tidak dapat ditarik kembali oleh pihak pemberi, barang hibah bisa berupa barang bergerak maupun barang yang tidak bergerak.

Barang yang diberikan pun beragam, termasuk barang yang nilainya cukup besar seperti tanah, emas, kendaraan, dan sebagainya. Nah, biasanya barang hibah dengan nilai besar inilah yang diperlukan surat penerimaan hibah. contoh surat penerimaan hibah bisa dilihat seperti berikut ini.

Surat Keterangan Hibah

Dengan ini menyatakan bahwa

Nama

NIK

Pekerjaan

Alamat

Nomor HP

Untuk selanjutnya akan disebut dengan pihak pertama

Nama

NIK

pekerjaan

Alamat

Nomor HP

Untuk selanjutnya akan disebut dengan pihak kedua

Menyatakan bahwa pihak pertama telah menghibahkan emas seberat 50 gram yang bersertifikat resmi dari PT. ATAM kepada Pihak Kedua. Dengan ditandatangani surat ini, maka gugurlah kepemilikan emas 50 gram bersertifikat resmi PT. ATAM atas Pihak Pertama selaku pemberi hibah dan hak milik akan berpindah kepada Pihak Kedua selaku penerima hibah.

Demikian surat hibah ini dibuat dan ditandatangani di atas meterai 6000 sebagai tanda bukti hibah agar dapat dipergunakan sebagai mana mestinya,  dan tidak ada paksaan dari pihak manapun dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

 

Jakarta, 5 Juni 2022

Pemberi Hibah                                                                                                        Penerima Hibah

 

Materai 6000

………………………                                                                                                       ….………………….

Nama Terang & tanda tangan                                                                  Nama Terang & tanda tangan

 

Itulah contoh surat penerimaan hibah yang bisa ditiru dan modifikasi sesuai dengan kepentingan dan keperluan.

Tips Cara Membuat Surat Penerimaan Hibah

Sudah membaca contoh surat penerimaan hibah tapi masih sedikit bingung dalam menuliskan surat penerimaan hibah yang benar? Nah, pada kesempatan kali ini pun akan memberikan beberapa tips yang dapat digunakan untuk membuat surat penerimaan hibah.

Bagi yang memang butuh tips dalam menuliskan surat maka dapat langsung saja simak beberapa tipsnya berikut ini.

1. Tulis Identitas Kedua Pihak Dengan Jelas

Seperti sudah dijelaskan jika hibah adalah kegiatan pemberian dari seseorang ke orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Karena hal inilah ada dua pihak yang bersangkutan dalam kegiatan hibah yaitu pihak pemberian dan pihak penerima hibah. Untuk itu dalam membuat surat keterangan hibah maka wajib mencantumkan identitas yang jelas dari kedua belah pihak.

Identitas yang jelas pun menjadi bukti bahwa telah terjadi kegiatan hibah antara dua pihak yang disebutkan di dalam surat, sehingga tidak ada keraguan dalam kegiatan hibah yang telah dilaksanakan.

2. Jelas Menulis Maksud Surat

Tak hanya sekadar jelas dalam menuliskan identitas kedua belah pihak, tapi juga jelas dalam menuliskan maksud surat. Di contoh surat penerimaan hibah di atas, dijelaskan jika surat tersebut ditulis karena adanya kegiatan hibah antara dua pihak yaitu pihak pemberi dan penerima.

Pihak pemberi dituliskan telah memberikan emas seberat 50 gram bersertifikat PT. ATAM kepada pihak penerima, dan dengan ditandatangani oleh kedua pihak maka kepemilikan emas 50 gram bersertifikat resmi PT. ATAM telah resmi berpindah kepada pihak kedua atau pihak penerima.

Jika dalam surat yang Anda tulis adalah kegiatan hibah pihak pertama memberikan rumah kepada pihak kedua, maka tuliskan spesifikasi rumah tersebut seperti luas bangunan rumah, dan alamat rumah yang diberikan dengan jelas serta terperinci.

3. Berikan Tanggal Pada Surat

Kemudian yang tidak kalah penting adalah memberikan tanda tangan pada surat yang telah ditulis. Tanda tanda ini penting sebab menjadi bukti bahwa kedua belah pihak telah sepakat melakukan kegiatan hibah tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

Untuk itu wajib ditandatangani oleh pihak memang bersangkutan tidak boleh diwakilkan. Selain itu berikan juga meterai untuk memperkuat surat penerimaan hibah di mata hukum. Dengan adanya materai maka jika terjadi masalah maka dapat dituntut secara hukum.

Misal saja tiba-tiba pemberi hibah meminta kembali barang yang telah dihibahkan kepada penerima, maka penerima hibah bisa menuntut pemberian hibah. Sebab secara hukum Indonesia, barang yang telah dihibahkan tidak boleh ditarik kembali oleh pemberi hibah.

Lalu perlu juga memberikan tanggal pembuatan surat pada surat. Tanggal menunjukkan waktu pembuatan surat ini juga tidak kalah penting. Biasanya tanggal ditulis di bagian bawah sebelum tanda tangan pemberi dan penerima hibah.

4. Tulis Secara Padat dan Jelas

Surat resmi seperti surat penerimaan hibah pun perlu ditulis secara padat dan jelas, artinya tidak bertele-tele. Ya tidak perlu menuliskan hal yang tak penting di dalam surat penerimaan hibah. Cukup menuliskan identitas, maksud surat, dan penutup berupa tandan tangan kedua pihak dalam kegiatan hibah.

Jika memang diperlukan maka tak ada salahnya memberikan lampiran. Lampiran ini biasa berisikan keterangan tentang hal yang tidak disebutkan dalam surat. Misal anda menuliskan surat hibah rumah beserta isinya, maka untuk keterangan isi rumah bisa dituliskan di lampiran.

5. Pastikan Tidak Typo

Penting juga untuk diingat bahwa perlu sekali untuk memeriksa kembali surat yang dibuat sebelum ditandangani, ini dilakukan agar tidak ada kata-kata yang salah ketik atau typo. Kesalahan ketik bisa saja menjadi salah arti dan tentunya membuat surat kurang nyaman untuk dibaca.

Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi kata yang salah ketik, maka bisa menggunakan tools gratis di internet untuk mengetahui kata salah ketik. Jadi bisa lebih mudah memperbaiki kata typo dalam surat.

Penutup

Bagaimana apakah sekarang anda sudah bisa membuat surat penerimaan hibah yang benar? Tentunya pembuatan surat ini adalah hal yang cukup mudah dilakukan. Jadi jangan bingung lagi dalam membuat surat penerimaan hibah.

Sekian dulu pembahasan tentang contoh surat penerimaan hibah dan tips dalam membuat surat ini, semoga anda bisa mengambil manfaat dari penjelasan kali ini. Terima kasih sudah membaca dan sampai bertemu kembali di lain waktu.

Share:

Tinggalkan komentar