Contoh Surat Pemesanan Rumah dan Tips Membuatnya

Ketika ingin membeli rumah melalui developer, salah satu dokumen yang diajukan adalah surat pemesanannya. Banyak informasi penting wajib ada dalam surat tersebut, sebagai referensi Anda bisa melihat contoh surat pemesanan rumah yang benar berikut ini.

Memesan rumah, bisa dilakukan langsung melalui pengembang dan bisa juga melalui perantara atau pihak perbankan yang menyediakan layanan kredit rumah. Surat pemesanan yang diajukan, formatnya sama dengan detail yang wajib Anda tahu.

Contoh Surat Pemesanan Rumah yang Benar

Contoh Surat Pemesanan Rumah yang Benar

Agar tidak salah saat membuat surat tersebut, di bawah ini salah satu contohnya yang dapat dijadikan acuan ketika akan membuat versi Anda sendiri. Cek struktur suratnya, lalu tinggal isi data yang diminta sesuai data pribadi yang dimiliki.

Surat Pemesanan Rumah KPR

Nomor : 123/SPR-UMU/KPR/PDG/III/2023

 

Data Pembeli

Tanggal Pesan Unit : 21 Maret 2023

Nama Pembeli : Akhtar Husin

Alamat : Komplek Gerhana Indah Sejati Nomor 1

Nomor KTP : 12312123123123

Nomor Telepon : 0987654567880

Alamat Email : [email protected]

 

Data Unit yang Dibeli

Tipe Rumah : Tipe 45

Blok :  C34

Lokasi : Griya Tawang Cuan

Luas Tanah dan Bangunan : 1,4 Ha

 

Harga Jual Unit

Harga : Rp.1.500.000.000

Diskon : 10% (Rp. 150.000.000)

Harga Transaksi Disepakati : Rp. 1.450.000.000

 

Cara Bayar

Uang Muka : Rp.500.000.000

Cicilan Bulanan :Rp.25.000.000

KPR : Rp.25.000.000

 

Daftar Rincian Pembayaran

Uang Muka : Rp.500.000.000

Biaya Lain : Rp.25.000.000

Total Uang Muka : Rp. 525.000.000

KPR :

Catatan Pembayaran

  1. DP 1 Dilunasi maksimal 14 hari setelah pembayaran Uang Tanda Jadi
  2. DP 2 Dibayarkan 60 hari setelah Uang Tanda Jadi
  3. Cicilan Bulanan dan DP 3 dibayar rutin setiap bulan dimulai bulan berikutnya

Syarat dan Ketentuan yang Berlaku

Konsumen menandatangani Surat Pemesanan Rumah ini, setelah membaca dan memahami daftar syarat dan ketentuan berikut:

  1. Jika dalam waktu 14 hari calon pembeli tidak memberikan dokumen SPR kepada pengembang, maka perjanjian akan dibatalkan dan Uang Tanda Jadi tidak dikembalikan
  2. Jika ternyata KPR ini tidak disetujui oleh pihak perbankan, maka DP yang sudah dibayar calon pembeli akan dikembalikan seluruhnya namun tidak termasuk uang tanda jadi.
  3. Jika plafon dari perbankan jumlahnya lebih kecil dibandingkan perhitungan antara developer dan calon pembeli, maka calon pembeli wajib menambah pembayaran DP sesuai kalkulasi yang benar
  4. Pembayaran angsuran bulanan hanya sah jika dilakukan dengan transaksi tunai kepada developer atau transaksi transfer melalui rekening bank dan terdapat bukti pembayaran berupa struk transfer

 

Konsumen                                                                                                                          Developer

 

 

( Akhtar Husin )                                                                                                                 (Deni Setiawan)

 

Poin Penting Dalam Surat Pemesanan Rumah

Di dalam sebuah surat pemesanan rumah, ada sejumlah poin penting yang wajib dijelaskan. Baik itu surat antara konsumen dengan developer, maupun antara konsumen dengan pihak bank. Jika poin tersebut tidak tercantum, maka akan merugikan salah satu pihak.

Bahkan bisa saja surat tersebut dianggap tidak sah, sehingga perlu dibuat versi barunya yang tentu memakan waktu lagi. Oleh karena itu, pastikan beberapa poin berikut ini sudah dijelaskan di dalam surat tersebut.

Data Pembeli

Data pembeli harus dicantumkan secara lengkap mulai dari nama, alamat, nomor identitas, nomor telepon, hingga alamat email. Gunanya adalah untuk mempermudah komunikasi antara pihak penjual rumah atau pihak bank ketika butuh konfirmasi terkait transaksi yang dilakukan.

Data ini akan disimpan dan menjadi bagian dari data rahasia dimana tidak semua orang bisa mengaksesnya dengan mudah.

Data Rumah

Data rumah yang dipesan juga harus diberi rincian yang jelas. Baik itu nomor rumah, alamat rumah tersebut, dan luas dari tanah dan bangunan yang dipesan tersebut.

Informasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa unit rumah tersebut tidak dijual kepada orang lain, karena sudah ada legalitasnya dan nama pemiliknya.

Jadi ketika pihak penjual ingin melakukan transaksi dengan calon penjual lain, dokumen ini bisa dijadikan bukti bahwa unit yang tertera dalam surat tersebut sudah ada pemiliknya. Alhasil penjual harus mencari unit lain untuk ditawarkan kepada calon pembeli.

Rincian Pembayaran

Detail rincian pembayaran juga harus dijelaskan di dalam surat tersebut, seperti contoh surat pemesanan rumah di atas. Mulai dari harga rumah tersebut, berapa uang tanda jadi yang sudah diserahkan, berapa pula uang muka, dan total yang harus dibayar dalam bentuk cicilan.

Data ini juga akan menjadi acuan bagi penjual untuk memastikan, sudah di tahap mana transaksi dari calon pembeli. Apakah dalam rentang waktu bayar uang tanda jadi, sudah membayar uang muka, atau sudah mulai melakukan cicilan bulanan sesuai jumlah yang disepakati di awal.

Syarat dan Ketentuan

Data ini akan menjadi acuan dalam hal pembayaran sampai lunas, di dalam surat ini akan dijabarkan hak dan kewajiban dari penjual dan pembeli dalam hal legalitas penjualan termasuk mekanisme membayar uang tanda jadi, uang muka, hingga cicilan sampai lunas.

Pembeli rumah maupun developer yang menjadi penjual harus benar-benar paham informasi ini sampai tuntas. Supaya tidak jadi masalah hanya karena terlambat membayar uang tanda jadi atau DP, sehingga rumah bisa pindah ke tangan orang lain.

Tanda Tangan Basah Konsumen

Tanda tangan basah konsumen, lengkap dengan materai menjadi legalitas dan tanda bahwa pihak konsumen sudah paham dan setuju dengan isi dari surat pemesanan tersebut. Alhasil, surat dapat dijadikan dokumen legalitas saat mengurus KPR ke bank dan kebutuhan lainnya.

Tanda Tangan Basah Pihak Developer atau Bank

Sama halnya dengan tanda tangan pembeli, pihak perbankan atau developer juga wajib menandatangani surat ini.

Tips Membuat Surat Pemesanan Rumah

Agar surat pemesanan rumah yang Anda buat tergolong resmi tanpa masalah, maka ada baiknya ikuti beberapa hal berikut ini.

  • Pastikan semua data pendukung yang wajib ada di dalam surat sudah tersedia. Baik itu data Anda selaku penjual hingga data seputar objek rumah yang dibeli.
  • Pastikan untuk mencantumkan nomor surat, sebagai legalitas, dimana Anda bisa mengecek nomor surat yang dapat digunakan pada dokumen administrasi kantor atau bisnis Anda
  • Buatlah surat berdasarkan struktur baku pembuatan surat, bisa dilihat melalui contoh surat pemesanan rumah. Supaya nantinya surat bisa dipertanggung jawabkan kepada pihak kompeten, kemudian jelas rentetan informasi seputar pemesanan rumah.
  • Beri tanda tangan yang benar, pastikan tanda tangan sesuai dengan tanda tangan pada KTP. Agr saat dilakukan verifikasi dan tidak menjadi masalah
  • Buatlah dokumen tersebut jauh hari sebelum melakukan transaksi, supaya Anda bisa lebih cepat memproses transaksi tersebut.
  • Siapkan dana yang cukup mengamankan unit rumah pesanan, pastikan angkanya sudah tercantum benar dalam surat pemesanan.

Semoga informasi seputar surat pemesanan rumah lengkap dengan contoh surat pemesanan rumah di atas, bisa membuat Anda paham dan tidak salah ketika harus membuatnya sendiri.

Share:

Tinggalkan komentar