Apabila Anda mencari tentang contoh surat pemberian wewenang tentu macamnya ada banyak sekali. Meskipun begitu, kurang lebih penulisan dari surat wewenang tersebut tidak terlalu berbeda satu sama lainnya.
Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin bisa membuat surat pemberian wewenang yang benar, bisa mencari salah satu contoh jenisnya saja. Setelah itu, Anda bisa sesuaikan isi dari surat tersebut.
Lalu, seperti apakah contoh penulisan dari surat pemberian wewenang yang benar itu? Nah bagi yang ingin tahu penulisan suratnya, langsung saja simak pada contoh yang diberikan di bawah ini.
Contoh Surat Pemberian Wewenang yang Benar
Telah dikatakan sebelumnya bahwa terdapat berbagai macam contoh surat pemberian wewenang. Perbedaan macam tersebut tergantung dari tujuan, sifat, dan juga kebutuhan dari pihak pemberi kuasa.
Untuk memperoleh penjelasan dan gambaran yang lebih mudah, tidak ada salahnya bagi Anda untuk mencari contoh dari surat ini. Berikut adalah contoh sederhana penulisan surat wewenang untuk pengambilan uang di rekening Bank.
SURAT KUASA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Cahyono Mardi
Tempat, tanggal lahir : Bantul, 23 Januari 1992
Jenis Kelamin : Laki-laki
No. KTP : 3234235236410
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan Pandega Marta No. 77A Sleman
Dengan ini memberi kuasa penuh kepada:
Nama : Dhesy Natasha
Tempat, tanggal lahir : Kulon Progo, 1 November 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
No. KTP : 32342435646410
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan Pandega Marta No. 77A Sleman
Untuk melakukan pengurusan terkait pengambilan uang pada Rekening Bank Mandiri dengan nomor rekening 9618938378292 atas nama Cahyono Mardi, dan memberikan tanda tangan pada berkas bersangkutan.
Demikianlah surat pemberian wewenang ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa tekanan dari pihak manapun. Atas semua perhatian yang diberikan saya haturkan terima kasih.
Sleman, 22 Februari 2022
Yang Diberi Kuasa Yang Memberi Kuasa
Materai Rp 10.000
(Dhesy Natasha) (Cahyono Mardi)
Perlu diketahui, contoh surat pemberian wewenang untuk pengambilan uang di atas hanyalah contoh sederhana saja. Jadi, semua unsur yang terdapat dalam surat wewenang di atas hanyalah sebagai permisalan saja untuk memudahkan dalam memahami surat tersebut.
Struktur Pembuatan Surat Pemberian Wewenang
Setelah melihat contoh surat pemberian wewenang di atas, berikutnya akan dijelaskan juga dengan lebih rinci tentang struktur surat tersebut. Dengan mengetahui strukturnya, Anda bisa membuat surat pemberian wewenang sesuai kebutuhan.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah struktur pembuatan surat pemberian wewenang:
1. KOP Surat
Struktur pertama dalam contoh surat pemberian wewenang di atas adalah adanya kop surat. Hal ini bisa digunakan apabila surat wewenang dibuat oleh instansi pemerintah, lembaga, ataupun oleh perusahaan.
Sementara untuk pembuatan pada surat wewenang non formal atau yang bersifat pribadi, kop surat tersebut tidak dibutuhkan. Umumnya, kop atau kepala surat tersebut terdiri dari unsur-unsur berikut ini.
- Nama Instansi, Lembaga, Perusahaan
- Alamat lengkap
- Kode Pos
- Nomor Kotak Pos
- Nomor Telepon
- Alamat Email
- Nomor Fax
- Dan Logo Perusahaan
2. Nomor Surat
Tidak seperti pada contoh surat pemberian wewenang pengambilan uang di rekening, untuk surat wewenang resmi harus mempunyai nomor surat. Nomor tersebut adalah nomor yang dibuat oleh pihak instansi, perusahaan atau lembaga terkait.
Sementara pada jenis surat pemberian kuasa atau wewenang yang bersifat non formal nomor surat tidak dibutuhkan. Jadi, perhatikan betul soal nomor surat ini sesuai dengan jenis surat wewenang yang Anda buat.
3. Pihak Pemberi Kuasa
Dalam pembuatan surat kuasa seperti ini tentu wajib dijelaskan dengan baik tentang siapa pemberi kuasa beserta hak dan kewajiban dari pemberi kuasa. Pada bagian surat ini akan diterangkan bahwa pemberi kuasa akan memberikan kuasa kepada penerima.
Pada bagian ini dijelaskan juga adanya persetujuan dari pihak penerima kuasa yang telah dipilih. Jelaskan informasi tersebut dengan singkat, jelas, dan padat agar mudah dipahami oleh pihak yang berwenang.
4. Identitas Pemberi Kuasa
Struktur selanjutnya adalah terdapat penjelasan tentang identitas pemberi kuasa. Hal ini telah ditunjukkan secara jelas juga pada contoh surat pemberian wewenang yang diberikan pada bagian sebelumnya.
Untuk identitas yang dicantumkan harus merupakan data yang asli dan sebenar-benarnya. Apabila perlu, dicantumkan juga beberapa dokumen identitas ataupun dokumen pendukung lainnya yang dibutuhkan untuk menjelaskan identitas pemberi kuasa.
5. Pihak Penerima Kuasa
Pada bagian penerima kuasa dapat diterangkan perihal hak dan kewajiban dari si penerima kuasa. Dalam hal ini dapat ditulis pihak penerima wewenang telah bersedia menerima wewenang yang diberikan lewat surat tersebut.
6. Identitas Penerima Kuasa
Selanjutnya, seperti yang diperlihatkan pada contoh surat pemberian wewenang sebelumnya, Anda juga harus menjelaskan tentang identitas dari pihak penerima kuasa. Jelaskanlah identitas tersebut dengan sebenar-benarnya sesuai data yang asli.
7. Isi Surat Wewenang
Struktur berikutnya adalah isi dari surat wewenang yang dibuat. Sampaikanlah isi surat pemberian wewenang ini dengan struktur yang tersusun rapi dan menggunakan bahasa sopan, jelas, dan tidak berputar-putar pembahasannya.
Selain itu, pada isi surat dijelaskan juga tentang keperluan dari pihak pemberi kuasa yang harus dilakukan oleh penerima kuasa. Tugas yang diberikan pada surat wewenang seperti ini harus ditulis sesuai dengan yang dibutuhkan.
8. Waktu Pemberian Wewenang
Setelah berbagai hal terkait kepentingan pemberian kuasa dijelaskan, struktur selanjutnya adalah penjelasan tentang waktu pemberian wewenang. Waktu di sini menjelaskan seberapa lama wewenang itu akan diberikan kepada penerima.
Pencantuman waktu kuasa ini dimaksudkan agar menjadi keterangan untuk pihak ketiga yang terkait dengan urusan penerimaan wewenang nantinya. Apabila melihat contoh surat di bagian sebelumnya, pihak ketiga yang dimaksud adalah pihak bank.
Jadi, berdasarkan surat kuasa yang diberikan tersebut, pihak bank akan menentukan apakah surat tersebut berlaku atau tidak. Umumnya, permasalahan waktu ini bisa didiskusikan antara kedua belah pihak apabila suratnya bersifat pribadi.
9. Tanda Tangan dan Nama Terang
Berikutnya, pihak dari pemberi kuasa dan penerima kuasa wajib memberikan tanda tangan di atas materai yang disaksikan oleh pihak ketiga. Tujuan hal ini adalah agar tidak terdapat adanya paksaan dalam pemberian kuasa tersebut.
Tanda tangan di materai tersebut juga bisa menjadi bukti jika surat tersebut dibuat secara sah dan diakui oleh hukum. Jadi, apabila terjadi masalah yang tidak didinginkan, maka dari pihak penerima ataupun pemberi bisa membawanya ke ranah hukum.
10. Penutup
Struktur terakhir yang terdapat pada surat ini adalah penutup. Penutup surat di sini merupakan closing statement tentang kesepakatan dari pihak penerima kuasa dan pemberi kuasa.
Itulah tadi penjelasan tentang contoh surat pemberian wewenang beserta dengan strukturnya. Pahamilah dengan baik berbagai penjelasan di atas agar tidak terdapat kesalahan dalam proses pembuatan surat pemberian wewenang.