Contoh Surat Pemberian Hibah Tanah

Pembuatan surat pemberian hibah tidak boleh dibuat dengan sesuka hati. Anda perlu memperhatikan contoh surat pemberian hibah dan juga persyaratan apa saja untuk dapat memberikan hibah. Sebenarnya proses hibah ini intinya adalah adanya kesepakatan dari kedua belah pihak.

Namun untuk lebih baiknya, ada surat pernyataan pemberian hibah tetap harus dibuat agar punya kekuatan di mata hukum. Lalu apakah Anda sebagai salah satu pihak dalam pemberian hibah sudah tahu penulisan surat hibah yang benar? Apabila memang belum mengetahuinya, simaklah ulasan yang terdapat di bawah ini.

Contoh Surat Pemberian Hibah

contoh surat pemberian hibah

Seperti dijelaskan sebelumnya, peranan surat pemberian hibah tetap dibutuhkan dalam proses serah terima hibah. Adanya surat tersebut dimaksudkan agar tidak terdapat penyalahgunaan wewenang terhadap hibah yang diberikan.

Oleh karena itu penulisan dari surat pemberian hibah ini sangat penting untuk diperhatikan. Berikut ini adalah salah satu contoh surat keterangan hibah tanah yang dapat Anda jadikan sebagai inspirasi pembuatan surat hibah.

SURAT KETERANGAN HIBAH TANAH

 

Yang bertanda tangan di bawah ini:

 

Nama                    : Sebastian Giovani Lullaby

NIK                         : 4059103910192

Pekerjaan           : PNS

Alamat                  : Dusun Gilang Harjo, Pandak, Bantul

 

Bertindak untuk dan atas nama sendiri, yang berikutnya akan disebut sebagai Pihak Pertama.

 

Nama                                    : Yayasan Bina Kasih Pertiwi

Nomor Badan Hukum     : 1801/BNO/019s/9901

Alamat                                  : Jalan RA Kartini nomor 44, Bantul

 

Bertindak untuk dan atas nama Yayasan Bina Kasih Pertiwi selanjutnya disebut dengan Pihak Kedua.

 

Dengan ini, Pihak Pertama menghibahkan tanah dengan luas 100 m2 yang terletak di Bantul Kota dengan sertifikat Hak Milik Tanah Nomor 01938940 atas nama Sebastian Giovani Lullaby kepada Yayasan Bina Kasih Pertiwi.

Adapun tanah tersebut akan digunakan untuk membangun masjid An – Najwa di lingkungan Yayasan Bina Kasih Pertiwi.

Proses penandatanganan surat pemberian hibah disertai penyerahan Sertifikat Hal Milik Tanah dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua.

Dengan demikian maka tanggung jawab serta kepemilikan atas tanah tersebut akan dialihkan kepada Pihak Kedua.

Demikianlah surat pemberian hibah ini dibuat di saksikan oleh notaris dengan sebenar-benarnya, sehat, dan tidak ada paksaan oleh pihak mana pun, untuk dapat dimanfaatkan sebagaimana seharusnya.

 

 

Bantul, 18 Oktober 2022

 

Pihak Pertama                                                                                                           Pihak Kedua

 

(__________)                                                                                                                    (________)

 

 

Saksi-saksi:

  1. Hudha Miftakhul Arif
  2. Jasbaryadi Amrullah

 

Bisa dilihat pada contoh surat pemberian hibah di atas merupakan surat untuk menghibahkan tanah untuk keperluan pembangunan masjid Yayasan. Kurang lebih, struktur penulisan dari surat hibah yang bisa digunakan adalah seperti contoh tersebut.

Syarat Pembuatan Surat Pemberian Hibah

Setelah diberikan contoh surat pemberian hibah, berikutnya perlu diketahui juga tentang syarat dalam pembuatan surat tersebut. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan agar surat yang dibuat dianggap sah secara hukum yang berlaku.

Berikut adalah beberapa persyaratan dalam pembuatan surat pemberian hibah.

1. Informasi Tentang Pemberi Hibah

Syarat pertama dalam pembuatan surat pemberian hibah ini adalah adanya informasi tentang pihak yang memberikan hibah. Penyertaan informasi ini sangat penting supaya tidak menimbulkan adanya sengketa tentang kepemilikan di waktu yang akan datang.

Oleh karena itu, pada saat mencantumkan informasi pemberi hibah ini harus dilakukan dengan detail. Jangan lupa untuk memberikan informasi seperti alamat pemberi hibah, pekerjaan, nomor identitas diri, dan lain sebagainya.

2. Informasi Tentang Penerima Hibah

Selain informasi tentang pemberi hibah, pencantuman informasi tentang pihak yang diberikan hibah juga harus dilakukan secara lengkap. Informasi tersebut mencakup tentang nama pihak yang menerima hibah, alamat, nomor identitas diri, pekerjaan, dan lain sebagainya.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, disarankan bagi penerima hibah untuk melakukan pengecekan benda yang dihibahkan. Sebagai contoh, untuk hibah tanah seperti pada contoh surat pemberian hibah di atas, Anda bisa cek sertifikatnya.

Pastikanlah bahwa sertifikat dari tanah yang akan dihibahkan tersebut adalah asli. Tujuan pengecekan ini adalah untuk menghindari adanya potensi terjadinya sengketa tanah yang terjadi di waktu yang akan datang.

3. Informasi Barang yang Dihibahkan

Syarat yang terakhir adalah pastikan informasi terkait barang yang dihibahkan dituliskan dengan lengkap. Untuk hibah tanah, Anda bisa berikan informasi seperti lokasi tanah, luas tanah, nomor sertifikat tanah yang terdaftar di BPN, dan lain sebagainya.

Pastikan semua informasi tentang barang hibah tersebut disampaikan secara rinci dan tidak ada kesalahan. Seperti sebelumnya, kesalahan pada penulisan atau pencantuman informasi tersebut bisa saja menimbulkan sengketa di masa mendatang.

Seperti itulah persyaratan dalam pembuatan surat pemberian hibah tanah. Apabila semua persyaratan tersebut telah terpenuhi, maka surat pemberian hibah tanah ini sudah dapat disusun dan dibuat untuk keperluan hibah.

Format Penulisan Surat Hibah

Apabila dilihat secara menyeluruh pada contoh surat pemberian hibah tanah sebelumnya, maka dapat diketahui unsur dan format yang menyusunnya. Dengan memahami informasi tersebut, tentu dapat memudahkan dalam pembuatan surat hibah lainnya.

Berikut ini adalah beberapa unsur yang terdapat pada contoh surat pemberian hibah yang telah dijelaskan di awal tadi.

1. Judul Surat

Hal pertama yang terdapat pada surat hibah ini tentu adalah judul surat hibah. Seperti pada contoh surat pemberian hibah di atas, judul yang digunakan adalah surat keterangan pemberian hibah tanah karena barang yang dihibahkan berupa area tanah.

2. Identitas Pemberi Hibah

Unsur berikutnya dari surat hibah ini adalah informasi tentang pemberi hibah. Di bagian ini akan diberikan informasi pribadi dari pemberi hibah yang nantinya dalam surat tersebut akan disebut sebagai pihak pertama atau pemberi hibah.

Pada penulisan identitas ini harus dilakukan secara lengkap mulai dari nama sampai dengan nomor identitas diri. Hal ini sangat penting karena akan memengaruhi keabsahan dari proses pemberian hibah.

3. Identitas Penerima Hibah

Berikutnya, pada surat hibah juga akan dituliskan identitas dari penerima hibah. Biasanya untuk memudahkan dalam penulisan, pihak ini akan disebut dengan pihak kedua atau penerima hibah.

4. Isi Surat

Unsur berikutnya pada surat pemberian hibah ini adalah isi atau inti surat. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang isi hibah mencakup barang yang dihibahkan seperti luas tanah, sertifikat tanah, dan beberapa informasi lainnya.

5. Penutup

Setelah semua informasi tentang hibah ditulis, maka berikutnya masuk ke bagian penutup surat. Pada bagian ini bisa disampaikan penutup dan pernyataan bahwa surat tersebut dibuat secara sadar tanpa ada paksaan pihak mana pun.

6. Nama Terang dan Tanda Tangan

Bagian berikutnya pada contoh surat pemberian hibah adalah nama terang dan tanda tangan. Dalam hal ini, dibutuhkan nama terang beserta tanda tangan baik dari pihak pemberi hibah maupun penerima hibah.

7. Saksi

Terakhir, struktur pada surat hibah yang perlu diketahui adalah bagian saksi-saksi. Di bagian ini dapat dituliskan nama dari orang yang menjadi saksi dalam proses pembuatan dan penandatanganan surat pemberian hibah.

Demikianlah contoh surat pemberian hibah dan juga informasi lain terkait surat tersebut yang perlu diketahui. Dengan memahami informasi tersebut, semoga Anda dapat membuat surat hibah yang benar agar pemberian hibah bisa berjalan lancar tanpa menimbulkan sengketa.

Share:

Tinggalkan komentar